• SMAN 1 NGANJUK
  • Bersatu, Bermutu, Nomor Satu

Membangun Sinergi Orang Tua dan Sekolah: Sosialisasi Parenting Kelas BPD SMAN 1 Nganjuk

 

Dalam menghadapi tantangan pendidikan modern, SMAN 1 Nganjuk telah lama menyadari pentingnya keterlibatan orang tua dalam perjalanan pendidikan anak-anak mereka. Terutama pada siswa kelas BPD (Bimbingan Pengembangan Diri), dimana fase remaja menuntut perhatian khusus baik dari sisi akademis maupun emosional. Dengan pemahaman ini, SMAN 1 Nganjuk menyelenggarakan acara Sosialisasi Parenting yang bertujuan mempererat hubungan antara pihak sekolah dan orang tua, menciptakan komunikasi yang lebih harmonis, serta menyediakan panduan yang relevan mengenai cara mendukung anak-anak mereka.

Tujuan Sosialisasi Parenting

Sosialisasi parenting bukan hanya sekedar forum pertemuan antara guru dan orang tua, namun lebih dari itu, acara ini dirancang untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya peran orang tua dalam pendidikan siswa. Dalam acara yang dilaksanakan pada tanggal 21 September 2024 ini, beberapa tujuan utama yang ingin dicapai antara lain:

  1. Meningkatkan Pemahaman Orang Tua tentang Perkembangan Remaja: Banyak orang tua yang merasa kesulitan memahami perubahan emosi dan perilaku yang terjadi pada anak-anak mereka ketika memasuki usia remaja. Acara ini bertujuan memberikan pandangan yang lebih luas tentang dinamika perkembangan psikologis remaja.

  2. Memperkuat Sinergi Antara Sekolah dan Orang Tua: Keterlibatan orang tua sangat penting dalam menunjang keberhasilan akademis anak. Sosialisasi ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara orang tua dan sekolah, sehingga tercipta kolaborasi yang lebih baik dalam mendampingi siswa di rumah.

  3. Memberikan Tips dan Strategi Parenting: Para pembicara yang dihadirkan dalam acara ini memberikan tips dan strategi yang dapat digunakan orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka, baik dari segi pendidikan, moral, maupun sosial.

Rangkaian Acara

Acara Sosialisasi Parenting ini diikuti oleh lebih dari 100 orang tua siswa kelas BPD. Rangkaian acara dimulai dengan sambutan dari kepala sekolah, Bapak Wahyu Nugroho, yang menekankan pentingnya peran keluarga dalam membentuk kepribadian siswa. Dalam sambutannya, Bapak Wahyu mengatakan, "Siswa bukan hanya tanggung jawab sekolah, namun juga tanggung jawab kita bersama sebagai komunitas. Dengan membangun sinergi antara sekolah dan orang tua, kita dapat menciptakan generasi yang lebih kuat, baik secara intelektual maupun emosional."

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipimpin oleh narasumber berpengalaman dalam bidang psikologi perkembangan anak dan pendidikan. Beberapa topik yang dibahas antara lain:

  1. Memahami Perkembangan Emosional Remaja: Dalam sesi ini, para orang tua diajak untuk memahami gejolak emosi yang sering dialami anak remaja. Pembicara memberikan penjelasan mengenai perubahan hormon yang mempengaruhi suasana hati dan perilaku anak-anak, serta bagaimana orang tua bisa menghadapi situasi ini dengan lebih sabar dan bijaksana.

  2. Pentingnya Komunikasi yang Efektif: Salah satu masalah utama yang dihadapi banyak keluarga adalah kurangnya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Sesi ini memberikan tips praktis tentang bagaimana membangun komunikasi yang terbuka dan sehat dengan anak-anak remaja. Pembicara juga menekankan pentingnya mendengarkan anak tanpa menghakimi, serta menyediakan ruang bagi mereka untuk mengekspresikan perasaan mereka.

  3. Mengatasi Tekanan Sosial dan Akademis: Banyak siswa yang menghadapi tekanan baik dari teman sebaya maupun dari tuntutan akademis. Orang tua diajak untuk memahami tekanan yang dihadapi anak-anak mereka dan diberikan strategi untuk membantu anak-anak mereka mengelola stres dengan lebih baik. Salah satu poin penting yang dibahas adalah bagaimana membantu anak menetapkan prioritas dan mengatur waktu mereka.

Interaksi dan Tanya Jawab

Bagian yang paling interaktif dalam acara ini adalah sesi tanya jawab antara orang tua dan para pembicara. Banyak orang tua yang mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang perubahan perilaku anak-anak mereka, seperti penurunan motivasi belajar, isolasi sosial, dan penggunaan gadget yang berlebihan. Salah satu orang tua, Ibu Rina, bertanya, "Bagaimana saya bisa mendisiplinkan anak saya tanpa membuat dia merasa tertekan?"

Narasumber menjawab dengan memberikan saran untuk menggunakan pendekatan yang lebih empati. "Daripada hanya memberikan hukuman, coba untuk lebih banyak berdialog dengan anak Anda. Tanyakan apa yang membuat mereka merasa sulit untuk berdisiplin. Dengan membangun hubungan yang lebih terbuka, anak akan lebih mudah memahami nilai disiplin tanpa merasa ditekan."

Selain itu, para pembicara juga menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam aktivitas sehari-hari anak mereka. Hal ini akan memperkuat ikatan emosional dan memudahkan orang tua untuk memantau perkembangan anak-anak mereka secara lebih dekat.

Peran Teknologi dalam Parenting

Di era digital ini, teknologi memainkan peran besar dalam kehidupan anak-anak, baik secara positif maupun negatif. Dalam sesi ini, para pembicara memberikan panduan kepada orang tua tentang bagaimana memanfaatkan teknologi untuk mendukung pendidikan anak, namun juga mengontrol penggunaannya agar tidak berlebihan.

Salah satu topik yang menjadi perhatian adalah bagaimana memantau aktivitas anak di media sosial. "Media sosial bisa menjadi tempat yang sangat berbahaya jika tidak digunakan dengan bijak," ujar narasumber. "Orang tua harus memberikan panduan dan pengawasan, bukan dengan cara yang represif, tapi dengan mendiskusikan risiko-risiko yang ada bersama anak."

Penutup: Komitmen Bersama untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Acara Sosialisasi Parenting ini diakhiri dengan kesimpulan dari para pembicara, yang menekankan pentingnya komitmen bersama antara sekolah dan orang tua dalam membangun generasi masa depan yang lebih baik. Dengan mendukung anak-anak dalam aspek akademis dan emosional, orang tua diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih stabil bagi perkembangan mereka.

 


Dengan adanya Sosialisasi Parenting ini, SMAN 1 Nganjuk berharap orang tua akan semakin terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka, sehingga tercipta sinergi yang lebih baik antara keluarga dan sekolah. Harapannya, kegiatan ini akan menjadi langkah awal dari banyak kolaborasi yang akan memperkuat pondasi generasi penerus bangsa.

Tulisan Lainnya
In House Training (IHT) untuk Guru di SMAN 1 Nganjuk: Meningkatkan Kompetensi dan Profesionalisme

Kegiatan In House Training (IHT) untuk guru-guru di SMAN 1 Nganjuk merupakan upaya sekolah dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme para pendidik. IHT menjadi platform pentin

04/10/2024 07:53 - Oleh Administrator - Dilihat kali